6.05.2017

Keutamaan Hari Jum'at


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Hari Jum’at merupakan hari yang spesial bagi kaum muslim. Meskipun hari-hari yang lain tidak kalah penting, tetapi Hari Jum’at memiliki kekhususan tersendiri dibandingkan hari-hari yang lain. Sebagai contoh, Hari Jum’at merupakan satu-satunya hari yang dijadikan nama surat dalam Al-Quran selain itu, Pada Hari Jum’at umat muslim juga melaksanakan ibadah shalat Jum’at bagi kamu laki-laki yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dalam surah Al-Jumuah ayat 9.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum`at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” ( Al-Jumu`ah : 9)

Selain keistimewaan tadi,Hari Jum’at juga memiliki keistimewaan lain bahkan menyimpan kisah dan sejarah umat manusia, diantaranya:
1.      Pada Hari Jum’at Allah SWT menciptakan Nabi Adam
Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dan seluruh manusia di bumi ini merupakan keturunan Nabi Adam as. Pada Hari Jum’at pula Nabi Adam diturunkan kebumi, sebagai mana sabda Rosullullah SAW yang artinya: “Hari terbaik terbitnya matahari adalah hari jum’at, hari penciptaan nabi Adam, hari masuk dan keluar surga nabi Adam, dan hari kiamat tidak akan terjadi kecuali hari jum’at.” (HR. Muslim)

2.      Hari terjadinya kiamat adalah Hari Jum’at
Kiamat merupakan hal yang menjadi rahasia Allah SWT. Tetapi Allah SWT memberikan sedikit rahasianya kepada manusia melalui rosulnya, sebagaimana isi dari penggalan hadist yang artinya “dan hari kiamat tidak akan terjadi kecuali hari jum’at.” (HR. Muslim)

3.      Terdapat waktu yang mustajab untuk berdoa di Hari Jum’at

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari jum’at lalu beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari Muslim)
Para ulama berbeda pendapat tentang waktu mustajab yang dimaksudkan oleh rosul dalam hadist ini, ada yang menganggap waktu itu ialah dari mulai duduknya imam sampai selesainya pelaksanaan shalat jum’at yang berdasarkan pada hadist
هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ
“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jumat.” (HR. Muslim 2012 dan Abu Daud 1051).
Dan ada pula yang  berpendapat bahwa waktu itu adalah setelah asar. Pendapat ini didasarka pada hadist
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَهِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ
“Di hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah seteah asar”. (HR. Ahmad 7631 dan dinilai shahih Syuaib al-Arnauth).
4.      Dapat diampuninya dosa-dosa antara Jum’at lalu dan Jum’at sekarang
“Tidaklah seseorang mandi pada hari jum’at dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara jum’at tersebut dan jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari)
Dari hadist di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa pada Hari Jum’at kita dianjurkan untuk berbersih dan mensucikan diri sekuat dan semampu kita, dan bagi kaum laki-laki harus diam dan mendengarkan khotib saat khotib berkhutbah.
Berdasarkan pemaparan tadi, begitu banyak keistimewaan Hari Jum’at yang sangat luar biasa. Tentunya kita sebagai umat islam harus menyambut Hari Jum’at dengan cerdas. Kita harus memanfaatkan keistimewaan Hari Jum’at dengan beramal sebanyak-banyaknya. Adapun amalan yang dianjurkan dilakukan pada Hari Jum’at adalah:
1.      Memperbanyak shalawat
Membaca shalawat memiliki banyak manfaat, salah satunya orang yang membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW, maka nabi akan memberikan syafa’atnya di hari akhir nanti.
2.      Membaca QS Al-Kahfi
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari jum’at akan diberikan cahaya baginya diantara dua jum’at.” (HR. Al Hakim dan Baihaqi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
3.      Memperbanyak doa
4.   Dan amalan-amalan  lainnya seperti mandi, bersiwak, memakai wangi-wangian, bersegera menuju ke tempat shalat jum’at, diam mendengarkan khutbah, memakai pakaian yang terbaik saat shalat jum’at, dan melakukan shalat sunnah sebelum khotib naik ke mimbar.(bagi kaum laki-laki)
Demikian keutamaan-keutamaan Hari Jum’at yang dapat kami sampaikan, bila ada kesalahan mohon dimaafkan
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.















No comments:

Post a Comment